Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Indonesia akan menggelar Konvensi Nasional Humas (KNH) 2017 pada tanggal 27-28 November 2017 di IPB International Convention Center (IPB ICC), Bogor.
Badan Pengurus
Cabang (BPC) Perhumas Bogor, sebagai tuan rumah, memastikan bahwa hajatan tahunan
ini bakal dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo, dan dihadiri lebih dari 500 orang
praktisi, pemerhati, akademisi, dan anggota Perhumas di seluruh Indonesia, sekaligus dirangkai dengan
Musyawarah Nasional (Munas) Perhumas 2017.
Ketua Umum BPP Perhumas lndonesia Agung Laksamana
menyatakan latar belakang serta tujuan menggelar KNH agar masyarakat memahami
peran fungsi humas sebenarnya
dengan mengusung tema besar yaitu #IndonesiaBicaraBaik.
Berbicara soal Public Relations (PR), fungsi PR semakin
kompleks di era disrupsi digital saat ini. Peran PR tidak konvensional seperti
dulu lagi. Tantangannya adalah bagaimana membangun trust di era disrupsi
dengan segala dinamika dan kompleksitasnya.
“Sekarang
PR harus bisa jadi producer sekaligus publisher. Ia harus mampu
membuat konten yang bisa viral. Dasar skill-nya harus technical
dan strategic. Harus paham regulasi, isu yang berkembang, sekaligus
potensi tren ke depan,” tutur Agung
di
Jakarta, Senin (16/10/2017).
Sebagai
humas, kata Agung, masyarakat Indonesia perlu mensosialisasikan pesan positif
kepada publik, baik dalam
negeri maupun luar negeri agar timbul kepercayaan serta reputasi atas organisasi dan
negaranya.
“Kami
berharap masyarakat akan menyadari bahwa dirinya adalah humas bagi lndonesia,” ujarnya.
Indonesia merupakan negara demokrasi yang
kedaulatannya ada di tangan rakyat. Masyarakat sebagai humas Indonesia juga
harus memiliki komitmen untuk berperan secara nyata dan sungguh-sungguh dalam
upaya memasyarakatkan
kepentingan Indonesia.
Selain itu, masyarakat juga harus memiliki komitmen
untuk menumbuhkan dan mengembangkan hubungan antar warga negara Indonesia yang serasi dan
selaras demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam konteks pesta demokrasi di berbagai daerah
maupun di tingkat nasional, etika komunikasi bangsa Indonesia sangat relevan
dengan ajakan mewujudkan norma #IndonesiaBicaraBaik.
“Masyarakat
harus berpartisipasi dalam menyebarkan semangat #IndonesiaBicaraBaik dengan
menyebarkan semangat nasionalisme dan optimisme, termasuk ikut membantu
menyebarkan berita positif tentang bangsa ini, seperti budaya, kreativitas, serta
kebhinekatunggalikaan Indonesia yang merupakan aset bangsa ini,” tuturnya.
Ketua BPC Perhumas Bogor, Yatri Indah Kusumastuti, menambahkan untuk menyatukan
persepsi #IndonesiaBicaraBaik dari seluruh kalangan, KNH 2017 akan menghadirkan
pembicara dari berbagai pemangku kepentingan lintas sektor, di antaranya tokoh
masyarakat, media, budayawan, generasi millenial, tokoh digital, tokoh
korporasi, pejabat negara, organisasi Humas serumpun, termasuk TNI dan
Kepolisian.
Agung Laksamana berharap setelah dilaksanakannya
kegiatan ini masyarakat memahami bahwa fungsi kehumasan bukanlah tanggung jawab
dari praktisi komunikasi semata, tapi menjadi tanggung jawab seluruh warga
negara. “Semua
penduduk Indonesia adalah humas bagi lndonesia,” imbuhnya.
Sejumlah narasumber, sebut Agung, akan menjadi
pembicara dalam KNH
2017, di
antaranya Menteri komunikasi dan Informatika RI Rudiantara,
Menteri Pertahanan Ryamizard
Ryacudu, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto, Pemimpin Redaksi media nasional, dan sebagainya.
Mari kita turut
berpartisipasi menjadi humas Indonesia dengan menggaungkan
#IndonesiaBicaraBaik.