Uber berencana merombak fitur navigasinya agar lebih optimal. Rencana ini masuk ke dalam kategori mapping. Setelah fitur itu rampung, Uber tak akan lagi terikat dengan Google untuk penyediaan sarana mapping pada aplikasinya.
Untuk memuluskan rencana tersebut, penyedia layanan transportasi online ini bakal mengeluarkan investasi hingga US$ 500 juta (setara Rp6,5 triliun). Investasi ini rencananya juga akan digunakan untuk mengembangkan kendaraan otonomosnya.
Berbagai langkah inovasi yang dilakukan Uber ini untuk meningkatkan kepercayaan pengguna layanan transportasi online. Agar semakin nyaman dan berdampak pada pertumbuhan jumlah pemesan.
Kenyataannya, memang Uber masih terkenal di kalangan pengguna sebagai alternatif konsumen untuk memanggil taksi berbasis aplikasi di pinggir jalan yang nyaman dan aman.
Brian McClendon, VP Advanced Technologies Uber menjelaskan, saat ini pemetaan yang digunakan oleh Uber sebetulnya sudah baik. Hanya saja ada beberapa informasi yang masih tidak relevan, misalnya topografi laut.
“Masih banyak detail lain yang perlu diketahui, seperti pola lalu lintas, lokasi pick up, drop off dan lainnya. Penyempurnaan ini juga harus lebih fokus menghadirkan detail-detail lokasi yang tidak tertera begitu jelas di peta,” katanya dikutip dari Financial Times, Senin (1/8/2016).
Untuk memuluskan rencana tersebut, penyedia layanan transportasi online ini bakal mengeluarkan investasi hingga US$ 500 juta (setara Rp6,5 triliun). Investasi ini rencananya juga akan digunakan untuk mengembangkan kendaraan otonomosnya.
Berbagai langkah inovasi yang dilakukan Uber ini untuk meningkatkan kepercayaan pengguna layanan transportasi online. Agar semakin nyaman dan berdampak pada pertumbuhan jumlah pemesan.
Kenyataannya, memang Uber masih terkenal di kalangan pengguna sebagai alternatif konsumen untuk memanggil taksi berbasis aplikasi di pinggir jalan yang nyaman dan aman.
Brian McClendon, VP Advanced Technologies Uber menjelaskan, saat ini pemetaan yang digunakan oleh Uber sebetulnya sudah baik. Hanya saja ada beberapa informasi yang masih tidak relevan, misalnya topografi laut.
“Masih banyak detail lain yang perlu diketahui, seperti pola lalu lintas, lokasi pick up, drop off dan lainnya. Penyempurnaan ini juga harus lebih fokus menghadirkan detail-detail lokasi yang tidak tertera begitu jelas di peta,” katanya dikutip dari Financial Times, Senin (1/8/2016).