PEMERINTAH Indonesia akan menyiapkan dua unicorn—perusahaan
e-commerce dengan nilai pasar US$1 miliar—sejalan dengan valuasi pasar
ekonomi digital, yang diperkirakan bisa mencapai US$130 miliar pada
2020.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan pihaknya tengah menyiapkan setidaknya dua unicorn setiap tahunnya, dimulai pada tahun 2016.
“Kami dorong bagaimana caranya agar punya at least dua unicorn, Kami akan create dua unicorn baru. Saat ini sudah ada unicorn yang dimiliki oleh konglomerat seperti bukalapak.com [Grup Emtek], mataharimall.com [Grup Lippo], dan blibli.com [Grup Djarum],” ujarnya dikutip dari Bisnis Indonesia, Senin (7/12/2015).
Langkah tersebut dilakukan untuk mendorong hadirnya pendanaan bagi unicorn. Sebab tidak mudah e-commerce mencari pendanaan di capital market. Apalagi pemerintah saat ini tidak ada alokasi khusus untuk pendanaan bagi e-commerce atau startup baru.
Rudiantara menyatakan pihaknya pernah menjajaki berbagai kemungkinan seperti pemanfaatan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR). Namun, KUR masih terkendala dengan bank. “Jika menggunakan KUR penghitungan asetnya apa? E-commerce tidak ada asetnya. Lain dengan pertanian atau peternakan. Padahal keinginan pemerintah untuk pemanfaatan KUR itu ada,” ungkapnya.
Menurutnya, kebijakan pola KUR bisa dialihkan ke venture capital. Di samping itu, para operator pun kini mulai menggarap program digital yang mendorong ekosistem sehingga bisa menjadi satu kesatuan yang lengkap.
“Yang jelas, roadmap e-commerce diharapkan segera rampung pekan depan. Kami telah melakukan rapat koordinasi terakhir bersama dengan Kementerian Perekonomian untuk membahas finalisasi roadmap e-commerce yang rencananya akan dihadiri oleh kementerian lain. Saya yakin roadmap ini tidak akan molor lagi sehingga pelaku usaha segera memperoleh kepastian,” tutur Rudiantara.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan pihaknya tengah menyiapkan setidaknya dua unicorn setiap tahunnya, dimulai pada tahun 2016.
“Kami dorong bagaimana caranya agar punya at least dua unicorn, Kami akan create dua unicorn baru. Saat ini sudah ada unicorn yang dimiliki oleh konglomerat seperti bukalapak.com [Grup Emtek], mataharimall.com [Grup Lippo], dan blibli.com [Grup Djarum],” ujarnya dikutip dari Bisnis Indonesia, Senin (7/12/2015).
Langkah tersebut dilakukan untuk mendorong hadirnya pendanaan bagi unicorn. Sebab tidak mudah e-commerce mencari pendanaan di capital market. Apalagi pemerintah saat ini tidak ada alokasi khusus untuk pendanaan bagi e-commerce atau startup baru.
Rudiantara menyatakan pihaknya pernah menjajaki berbagai kemungkinan seperti pemanfaatan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR). Namun, KUR masih terkendala dengan bank. “Jika menggunakan KUR penghitungan asetnya apa? E-commerce tidak ada asetnya. Lain dengan pertanian atau peternakan. Padahal keinginan pemerintah untuk pemanfaatan KUR itu ada,” ungkapnya.
Menurutnya, kebijakan pola KUR bisa dialihkan ke venture capital. Di samping itu, para operator pun kini mulai menggarap program digital yang mendorong ekosistem sehingga bisa menjadi satu kesatuan yang lengkap.
“Yang jelas, roadmap e-commerce diharapkan segera rampung pekan depan. Kami telah melakukan rapat koordinasi terakhir bersama dengan Kementerian Perekonomian untuk membahas finalisasi roadmap e-commerce yang rencananya akan dihadiri oleh kementerian lain. Saya yakin roadmap ini tidak akan molor lagi sehingga pelaku usaha segera memperoleh kepastian,” tutur Rudiantara.