PEMBUAT aplikasi pesan gratis KakaoTalk, Daum Kakao, mengakuisisi
salah satu aplikasi jejaring sosial yang terkenal yaitu Path.
Dave Morin, CEO dan Cofounder Path, membenarkan aksi korporasi perusahaan asal Korea Selatan itu pada hari Kamis, 28 Mei 2015.
Di Korea Selatan, KakaoTalk memiliki layanan pesan gratis yang telah diakses lebih dari 30 juta pengguna. Sementara KakaoTalk di luar Korea Selatan digunakan sekitar 10 juta pengguna.
Untuk menambah jangkauan pemakai aplikasi ini, Daum Kakao terus melebarkan sayapnya guna memperluas jangkauan geografisnya, khususnya di Indonesia. Salah satunya mengakuisisi Path, jejaring sosial asal San Francisco, Amerika Serikat.
Aplikasi ini menjadi target yang menarik bagi Daum Kakao karena memiliki pengguna yang besar di Indonesia, sebagai negara terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk 250 juta. Di mana jejaring sosial ini telah digunakan sekitar 10 juta pengguna aktif.
Langkah akuisisi ini menandai dorongan terbesar Daum untuk memperluas ke pasar lain. Daum, sebagai mesin pencari terbesar kedua di Korea Selatan, bergabung dengan Kakao pada bulan Oktober dan membentuk Daum Kakao.
“Path dan Daum Kakao berbagi nilai penting bagi kedua perusahaan dalam berusaha menyediakan aplikasi sosial yang lebih baik. Untuk menghubungkan Anda dengan orang-orang, tempat dan hal-hal yang paling menarik bagi para pengguna,” kata Morin.
“Kami telah mencapai titik tertinggi dalam perjalanan bagi Path, untuk tumbuh berkembang dibutuhkan lebih banyak sumber daya dan tim lokal yang lebih besar lagi, terutama yang memahami pasar di Asia Tenggara. Updating aplikasi di masa depan akan terus dilakukan dalam meningkatkan hubungan antar pengguna, berbagi dan berkomunikasi melalui apikasi Path.”
Dalam pernyataan resminya, Daum Kakao mengakui proses akuisisi tersebut, merupakan rencana bisnis yang biasa dilakukan oleh perusahaan kelas global sebagai pendekatan bisnis. Untuk itu perusahaan berkomitmen akan melakukan pengembangan di tahun-tahun mendatang.
Sejak diluncurkan pertama kali, aplikasi Kakao telah membuktikan sebagai model awal aplikasi pesan yang menawarkan platform menguntungkan untuk menjual permainan dan barang virtual, seperti kupon dan stiker.
Pesaing Kakao lainnya, seperti Line di Jepang dan WeChat di Cina, merupakan aplikasi sejenis yang mampu berkembang secara cepat dan mendominasi di berbagai negara sebagai aplikasi pesan.
WeChat memiliki sekitar 500 juta pengguna aktif, Line memiliki sekitar 170 juta dan WhatsApp secara global menyerap pengguna hingga 800 juta.
Dave Morin, CEO dan Cofounder Path, membenarkan aksi korporasi perusahaan asal Korea Selatan itu pada hari Kamis, 28 Mei 2015.
Di Korea Selatan, KakaoTalk memiliki layanan pesan gratis yang telah diakses lebih dari 30 juta pengguna. Sementara KakaoTalk di luar Korea Selatan digunakan sekitar 10 juta pengguna.
Untuk menambah jangkauan pemakai aplikasi ini, Daum Kakao terus melebarkan sayapnya guna memperluas jangkauan geografisnya, khususnya di Indonesia. Salah satunya mengakuisisi Path, jejaring sosial asal San Francisco, Amerika Serikat.
Aplikasi ini menjadi target yang menarik bagi Daum Kakao karena memiliki pengguna yang besar di Indonesia, sebagai negara terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk 250 juta. Di mana jejaring sosial ini telah digunakan sekitar 10 juta pengguna aktif.
Langkah akuisisi ini menandai dorongan terbesar Daum untuk memperluas ke pasar lain. Daum, sebagai mesin pencari terbesar kedua di Korea Selatan, bergabung dengan Kakao pada bulan Oktober dan membentuk Daum Kakao.
“Path dan Daum Kakao berbagi nilai penting bagi kedua perusahaan dalam berusaha menyediakan aplikasi sosial yang lebih baik. Untuk menghubungkan Anda dengan orang-orang, tempat dan hal-hal yang paling menarik bagi para pengguna,” kata Morin.
“Kami telah mencapai titik tertinggi dalam perjalanan bagi Path, untuk tumbuh berkembang dibutuhkan lebih banyak sumber daya dan tim lokal yang lebih besar lagi, terutama yang memahami pasar di Asia Tenggara. Updating aplikasi di masa depan akan terus dilakukan dalam meningkatkan hubungan antar pengguna, berbagi dan berkomunikasi melalui apikasi Path.”
Dalam pernyataan resminya, Daum Kakao mengakui proses akuisisi tersebut, merupakan rencana bisnis yang biasa dilakukan oleh perusahaan kelas global sebagai pendekatan bisnis. Untuk itu perusahaan berkomitmen akan melakukan pengembangan di tahun-tahun mendatang.
Sejak diluncurkan pertama kali, aplikasi Kakao telah membuktikan sebagai model awal aplikasi pesan yang menawarkan platform menguntungkan untuk menjual permainan dan barang virtual, seperti kupon dan stiker.
Pesaing Kakao lainnya, seperti Line di Jepang dan WeChat di Cina, merupakan aplikasi sejenis yang mampu berkembang secara cepat dan mendominasi di berbagai negara sebagai aplikasi pesan.
WeChat memiliki sekitar 500 juta pengguna aktif, Line memiliki sekitar 170 juta dan WhatsApp secara global menyerap pengguna hingga 800 juta.